Selasa, 01 Juli 2014

post 01-07-2014



Surat Untuk Papa

 



    Nama yang tak asing, nama yang mudah dikenal, nama yang penuh perasaan, nama yang penuh kata perjuangan, siapa lagi jika bukan papa ?pa.. terimakasih atas perjuanganmu untuk menjagaku, walaupun saat ini aku harus menggantikanmu untuk menjaga mama..

   Pa.. Ini adalah hari ke tiga kami berpuasa dibulan ramadhan, masih bisa kah kita sahur, berbuka bersama lagi ? Aku ingin dimana momen itu kembali lagi bersama kita.
   masihkah papa membanguniku dengan cara yang konyol ? Haha yang kutau papa itu orang yang selalu serba pernak-pernik penuh kekonyolan yang membuat aku sulit untuk memarahi papa, membanguni dengan cara menyiram air kemuka, sampai aku bejerit dengan kata, hujan hujan hujan, sampai membuat papa tertawa, dan aku enggan memarahi papa.
    Pa.. aku masi banyak mengingat momen bersama papa, momen-momen yang jauh lebih berharga yang tersimpan dilubuk hatiku yang terdalam..
   Hari ini adalah hari untuk ziarah ke makam papa, yah yang kutau makam papa itu cukup jauh dan memakan waktu cukup lama, sejenak aku duduk dimobil, sambil memikir momen-momen bersama papa, aku mengingat dimana aku berumur kecil aku selalu dimanja papa, setiap kali aku membuat masalah dengan mama, papa selalu menyalahkan dirinya untuk melindungiku dari amarah mama, haha,papa pernah bilang, mama itu kalau lagi marah ibaratnya kesurupan, sungguh sulit aku menahan sakitnya perut untuk tertawa terbahak..
   Papa itu orang yang tergolong sangat baik, apa lagi pada orang disekitarnya, disaat orang disekitarnya kesulitan ia slalu mencari alasan nyata, jika terbukti alasanya emng benar-benar dipercaya, papa akan selalu membantunya, yah kebanyakan orang-orang hanya membuat pemanfaatan kepada papa, tapi papa selalu tau, apa yang di inginkan orang-orang..
   Aku sangat membanggakan papa, andai papa masih disini, mungkin sampai sekarang, hari-hariku penuh berwarna..

   Kami lanjutkan perjalanan hingga memasuki perbatasan, duduk diam membuatku menjadi bosan, akupun mencoba mencari tau kisah papa dengan menyuruh mama untuk menceritakan tentang papa, perlahan-lahan akhirnya mama setuju untuk menceritakannya..
   Dimana awal mulanya diceritakan dari pertama mama pacaran, itu hal yang menjengkelkan, kekonyolan papa yang amat menggelikan yang pertama kali ingin ku dengar.
   Mama memulai cerita dengan awal bertemu papa di sebuah universitas yang terletak diyogyakarta, nak papa itu tipe lelaki yang tidak mudah menyerah, awalnya mama tidak tertarik bersama papamu, tapi papamu membuat hal konyol, yang selalu membuat mama tertawa, papamu itu tergila-gila bersama mama, saat papamu semangkin cinta bersama mama, dan belum pernah menyatakan cinta kepada mama, papamu belum pernah tau kalau mama sudah memiliki pasangan (pacar), nak saat itu papamu mengundang mama untuk mengajak bermakan malam berdua (dinner), saat itu papamu membawakan mainan konyol yang unik, ntah boneka monyet jika ditekan akan bergerak, mama semangkin heran dengan tingkah papamu ntah tingkah apa reaksi papamu sungguh membingungkan, saat itu mama ketoilet dan lupa membawa tas mama, sehingga, ponsel mama pun berdering, jadi papamu memutuskan membuka ponsel mama, saat mama keluar dari toilet, papamu diam, dan tidak menunjukan ekspresi biasanya, saat mama buka tas ternyata ponsel mama terbuka, sehingga mama tau apa yang dimaksud papa, jadi papa memutuskan untuk mengantar mama pulang..

  Created: @alamkurniawans

   Akupun melontarkan kata-kata kepada mama, mama egois membiarkan papa pergi nak itu belum seberapa, papamu terus berjuang hingga akhirnya mama luluh jatuh cinta sama papamu" meneruskan cerita mama, sambil menikmati wisata perjalanan kemakam papa,

   Se'esok harinya papamu gengsi terhadap mama, menunjukan reaksi yang penuh depresi, akhirnya mama memutuskan untuk meninggalkan pasangan mama, dan memilih papamu, tapi papamu tidak percaya, mama selalu mencoba membuat papamu percaya, hingga hampir mendekati wisuda papamu gengsi, mamapun memutuskan untuk trakhir kalinya berbicara kepada papamu, hingga terkeluar air mata, papamu yang diam dan perlahan-lahan tertawa dan menceritakan semuanya, nak, papamu itu yang egois.", membiarkan mama menjalani semuanya, papamu itu sebenarnya mencari tau seberapa besar mama memperjuangkan papa, hingga dia tertawa terbahak, dan kami memutuskan menikah pada saat mama berumur 25 tahun, dan memutuskan untuk melahirkanmu diumur mama 26, dan seperti itulah perjuangan papamu yang egois

   Mendengar kisah papa, sungguh membuatku terkesima, dan rasanya ingin memeluk papa, hingga perjalan menuju ketempat papa, tidak terasa begitu cepatnya, semuanya tentang papa sungguh terasa membuatku nyaman..
   Sampai di makam papa, terletak disamping danau membuat suasana hatiku tenang, aku mencurahkan semuanya kepada papa, paaa...... Anakmu ini udah berumur 17 tahun, dan kangen sama papa, ingin rasanya aku memeluk papa, hangatnya tubuh papa, kekonyolan papa yang sangat aku inginkan, canda tawa papa yang menghiburku, aku kangennn paa.., saat ini aku menginginkan papa kembali pada pelukanku tapi aku tahu itu tidaklah mungkin, paa.. Saat ini aku beranjak menuju kedewasaanku, semoga papa melihatku dari surga, semoga papa tenang disurga disana, dan suatu saat nanti papa akan melihat aku memiliki keluarga sendiri, dan aku akan membuat papa tersenyum...
Papa aku menyayangi papa hingga saat ini aku membayangkan papa memelukku..

*pesan untuk pembaca, hargailah waktumu, kata-katamu untuk mama-papamu selagi orang tuamu masi ada :') * terimakasih udah membaca* visitme @alamkurniawans

Tidak ada komentar:

Posting Komentar