“ADAKAH CINTA
UNTUKKU”
Tak pernahkah kau merasa kesepian? Apa kau tak
pernah juga sedikitpun merasakan kesakitan, kesakitan yang amat mendalam
sehingga kau membuat aku memikirkan berjuta pikiran yang enggan pernah kau
pikirkan, seolah kau tak pernah perduli akan kesakitan, perih yang amat
mendalam...
Seolah
dunia ini hanya menjadi milikmu, sehingga semua yang kau rasaka tentang
perasaan itu hanya bagaikan permainanmu..
Malam ini adalah hari terakhir aku
mengucapkan selamat tinggal untuk seseorang, yang tak pernah memikirkan
perasaanku, yang kutau dia seseorang yang sulit membuatku jatuh cinta kepada
orang lain, sehingga saat ini aku masih menyayanginya bagaikan api yang takut
gelap..
Setiap kali aku ingin
memiliki seseorang, kehadirannya untuk menyapaku selalu membuatku meninggalkan
seseorang yang baru ingin menjadi penggantinya, tak bisakah sebentar saja aku
merasakan indahnya apa itu cinta, jika memang dia membenciku karena hal yang
dulu,tapi.. tak bisakah kita kembali ??
Aku bingung dengan pemikirannya, dikala dia menghubungiku aku selalu terpatah
hati, dan ujungnya hanya membuat antara kita semangkin bermusuhan
Yah aku tau sebuah piring
pecah tak'kan bisa disusun kembali, kecuali ditakdirkan kembali piring yang
baru, begitu pula perasaan dia dan diriku,
Ada halnya pernah kucoba untuk mendaur
kembali hubunganku bersamanya, aku mencoba menghubunginya lewat message, aku
mengetik dengan tangan bergetar penuh keringat dingin." Diah.. Tak bisahkah kita bersama lagi, kamu
sulit untuk kulupakan, sehingga aku memikirkanmu terus menerus." Sulit
untukku menekan send, kuputuskan untuk percaya diri menekan send, kutunggu
beberapa menit, yang kutau setiap kali aku mendengar suara handphoneku, aku
berharap itu diah, yang sangat menjengkelkan adalah ketika pesanya tiba dengan
waktu 3 jam, tak perlu basah basih akupun membukanya dan muncul pesan."Tidak, aku sudah menganggapmu sebagai
abangku sendiri, tidak mungkin kita berhubungan lagi, aku sudah terlalu kecewa."
Aku terdiam kaku.. Kucoba untuk menghela nafas dan mengetik kembali ."Kecewa kenapa ? Bukankah pemikiranmu
sendiri yang terlalu kekanak-kanak." Yang kutau diah itu tipe orang
yang tidak suka dimarah hingga pesanku sampai saat ini tidak pernah ia balas,
mungkinkah aku terlalu egois ? Tidak tidak, itu tidaklah pernah terjadi, sampai
saat ini tiap malam diah selalu mengucapkan sebatas message ."selamat tidur." Sampai saat ini
aku bingung terhadap pemikiran kekanak-kanaknya, aku tau disisi baiknya dia
sangat menyayangiku, menyayangiku dan bagiku akupun sama halnya menyayanginya,
tapi karena halnya tak'kan bisa bersama lagi membuat perasaanku menjadi amat pedih...
Sulit untuk ku jelaskan
secara langsung, trakhir kita bertemu untuk terakhirnya kamu datang dan
memegang tanganku, dan kamu pergi tanpa mengucapkan sedikitpun kata-kata, itu
amatlah sangat menyakitkan, sangat perih...
Tak bisakah kita berbahagia bersama, atau
tak adakah cinta untukku....?