Selasa, 08 Januari 2013


Kasih Sayang Mama


 

please visitme: @alamkurniawans


Di sebuah desa, hiduplah seorang anak dan ibunya yang sudah menjanda hampir kira-kira 20 tahun lamanya karena ditinggal suaminya yang meninggal karena kecelakaan. Nama ibu itu adalah Bu Nani dan anaknya bernama Roni. Dahulu Roni adalah anak yang sangat baik. Ia rajin membantu orangtua, rajin belajar dan berbudi pekerti yang luhur. Ia juga senang membantu tetangganya untuk membetulkan alat-alat listrik tetangganya. Karena ia sekolah di bidang kelistrikan, jadi Roni senantiasa melakukannya.
            Berbeda dengan sekarang, semenjak ayahnya tiada, Roni menjadi  anak yang bandel dan sulit untuk diatur oleh ibunya. Sampai-sampai ia pernah mendorong ibunya sampai jatuh ke lantai. Ibunya hanya selalu bersikap sabar dan selalu sayang kepada anak sematawayangnya.
            Suatu ketika, Roni pernah kabur dari rumah karena ia tidak mendapatkan uang jajan. Sebenarnya bukan Ibu Nani pelit, tetapi ia tidak mempunyai duit sama sekali. Lalu Roni pergi ke rumah temannya untuk menginap beberapa hari. Ketika ia enak-enaknya menginap, ibunya sedang bersusah payah untuk mencari Roni. Ia sampai tidur di jalan demi mencari anaknya yang ia kasihi itu.
            Sampai keesokan harinya, ibunya terus mencari dia sampai ke sekolahnya, tetapi  perjuangannya itu sia-sia dan ibunya baru tau bahwa Roni sudah salah pergaulan, ia suka membolos selagi pelajaran berlangsung dan juga ia suka memalak adik kelasnya.
            Keesokan harinya, ada seeorang yang mengetok pintu rumah Bu Nani. Dan ketika dibuka, ternyata itu adalah Roni. Ia sudah tergeletak di depan rumahnya dengan keadaan setengah sadar. Ternyata ia dalam keadaan mabok. Lalu ibunya langsung membawanya ke dalam rumah dan menidurkannya di tempat tidur. Ibunya tidak memarahinya, tetapi malah mengelusnya dan menemani Roni sampai ia sadar.
            Ketika Roni sudah sadar dari pengaruh alkohol, ibunya langsung menasihati nya dan langsung merangkulnya. Akan tetapi Roni langsung memberontak ibunya dan malah mencaci-maki ibunya,lalu kemudian pergi dari rumah kembali. Ibunya sangat sedih sekali dan mencoba untuk bersabar. Ia selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya dibukakan pintu hati anaknya supaya kembali ke jalan yang benar dan hidup rukun dengan nya.
            Keesokannya, ibunya kembali mencari anak yang paling disayanginya. Tidak ada tampak lelah pada raut wajah Ibu Nani. Ia sampai menelfon sampai ke hampir semua temannya, tetapi tidak membuahkan hasil. Ia sudah melapor polisi, tetapi tidak ada hasil juga. Ibu Nani sangat kesepian di rumahnya. Kerjaannya hanya melamun dan terus melamun. Sampai-sampai ia tidak makan hanya karena memikirkan anaknya saja.
            Setelah penantian yang panjang, akhirnya Roni pun ditemukan. Ia ditemukan sedang overdosis karena telah memakai sabu-sabu. Ibunya sangat prihatin telah menemukan anaknya. Kemudian anaknya dibawa ke rumah panti rehabilitasi yang terdapat di kota. Ibunya selalu mendampingi selama perjalanan ke panti tersebut.
            Sesampainya di sana, ia langsung dibawa keruangan yang sudah disediakan. Di sana banyak pula yang bernasib seperti Roni. Walaupun banyak caci maki yang dilontarkan oleh tetangga Ibu Nani kepadanya, ia selalu sabar dan tidak pernah malu akan keadaan anaknya. Ia senantiasa mendampingi Roni sampai ia lekas sembuh. Ia selalu menyuapinya ketika makan. Ia tidak pernah mengingat perlakuan Roni yang pernah ia buat kepadanya. Ia sudah memaklumi dan memaafkannya sejak dulu. Sedikit-sedikit ia mengajarinya untuk kembali bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
            Sepanjang beberapa bulan, Ibu Nani tidak menengok anaknya yang berada di panti lagi. Dan suatu hari ketika Roni sudah sembuh, ia langsung pulang ke rumah dan ingin sekali memeluk ibunya yang senantiasa selalu sabar dan perhatian terhadap dirinya. Sesampai di rumah, rumahnya tampak kosong dan sepi. Suara ibunya sedang memasak pun sekarang sudah tidak terdengar lagi. Apadaya, ketika ia bertanya kepada tetangganya,ternyata ibunya sudah berpulang ke Yang Maha Kuasa. Ibunya meninggal karena sakit-sakitan semenjak ia mencari Roni. Kemudan Roni pun sangat menyesal karena sampai saat ini, ia belum mengucapkan kata “maaf” kepada ibunya yang tekasih itu.  
“Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi orang tua kita masih hidup. Karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini.”